Pameran dagang internasional B2B yang bertajuk MoreFood Expo 2026 diselenggarakan untuk memenuhi permintaan produk halal yang terus meningkat dalam sektor makanan dan minuman di Indonesia. "Di sini kita dapat menyaksikan teknologi pangan terbaru, tren pasar terkini, rantai industri makanan yang komprehensif, serta kekayaan budaya kuliner dari berbagai daerah," ujar CEO & Founder Huamo Expo, Wang Guoping, dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Kamis. Acara ini direncanakan berlangsung pada 7-10 Mei 2026 di JIEXPO Kemayoran Jakarta, di mana para pelaku industri makanan, pengolahan, dan kemasan akan dipertemukan dengan pembeli yang terkurasi dari berbagai sektor industri, baik dari dalam maupun luar negeri. Komoditi yang akan dipamerkan mencakup berbagai bahan makanan seperti bahan makanan nabati, makanan kemasan dan kaleng, mesin pengolahan dan pengemasan, peralatan katering, hingga rantai pasok horeca. Selain itu, terdapat peningkatan kebutuhan akan teknologi pengolahan modern, produk bersertifikasi halal, serta permintaan dari sektor ritel, horeca, hingga platform digital. Acara ini juga akan dilaksanakan bersamaan dengan dua pameran besar lainnya, yaitu Café Brasserie Expo dan Franchise & License Expo Indonesia, untuk menciptakan sinergi dan memperluas jangkauan audiens. Huamo Expo akan menyelenggarakan acara ini dengan berkolaborasi bersama Panorama Media dan Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia (IPBBI). Presiden Direktur Panorama Media, Royanto Handaya, menyatakan bahwa acara ini akan berfungsi sebagai penghubung utama antara inovasi industri dan pasar yang terus berkembang. "Acara ini tidak hanya bermanfaat bagi pemain global, tetapi juga sebagai peluang strategis bagi produsen lokal untuk meningkatkan kelas, memperluas distribusi, dan mengakses pasar ekspor," ungkap Royanto. Presiden IPBBI, Gomas Harun, juga berharap agar kreativitas industri makanan dan minuman di Indonesia semakin meningkat dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia percaya bahwa dengan warisan budaya yang kaya, keragaman kuliner, serta meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan, sektor ini menjadi penopang utama perekonomian. "Tidak mengherankan jika sektor ini menjadi pilar utama perekonomian. Mari kita rayakan ketahanan industri makanan Indonesia melalui inisiatif positif seperti MoreFood Expo," ujarnya. Ketua Umum Asosiasi Pecinta Rempah Nusantara, Siti Nur Azizah Ma'ruf Amin, yang hadir untuk mendukung acara tersebut, menekankan pentingnya edukasi industri dan panduan regulasi. "Kami siap mendampingi pelaku usaha lokal dan internasional dalam menjalani proses sertifikasi halal di Indonesia. MoreFood Expo akan menjadi platform strategis untuk membangun kepercayaan konsumen dan memperkuat ekosistem halal nasional," kata Siti Azizah. Diketahui bahwa industri makanan dan minuman di Indonesia sedang memasuki fase pertumbuhan yang pesat. Pasar layanan makanan (foodservice) nasional diperkirakan akan mencapai USD 62,4 miliar pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 13 persen hingga tahun 2030. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan bahan makanan berkualitas, teknologi pengolahan modern, dan produk bersertifikasi halal, permintaan dari sektor ritel, horeca, hingga platform digital terus meningkat. Indonesia adalah pasar konsumen halal terbesar di dunia dan menjadi pusat konsumsi halal yang berkembang di Asia Tenggara, dengan lebih dari 230 juta penduduk muslim di dalamnya.