ANTARA/Muhammad Fauzi Fadilah

Faktor Material Berpengaruh Terhadap Pertimbangan Pasangan Dalam Keputusan Untuk Memiliki Anak

Senin, 16 Jun 2025

Psikolog keluarga dari Universitas Indonesia, Sani B Hermawan, menyatakan bahwa faktor material seperti kesiapan fasilitas dan keuangan menjadi pertimbangan yang memengaruhi keputusan pasangan untuk memiliki anak atau tidak.

"Dari segi keuangan, berapa banyak yang dapat mereka tabung untuk anak mereka, serta jenis kehidupan seperti apa yang ingin mereka bangun, apakah mereka nyaman tinggal di rumah orang tua, atau apakah mereka sudah siap untuk menyewa tempat tinggal, jadi sebenarnya jika dilihat dari aspek material, hal ini tetap dapat diukur," ujar Sani kepada ANTARA pada hari Senin.

Ia menambahkan bahwa adanya fasilitas yang dianggap memadai oleh pasangan dapat menjadi alasan mereka merasa siap untuk memiliki anak. Namun, pertimbangan faktor ini umumnya berasal dari kalangan yang teredukasi atau dari kelas menengah ke atas.

Sebaliknya, untuk kalangan bawah, Sani menjelaskan bahwa mereka tidak terlalu memikirkan faktor material dan cenderung melahirkan anak apa adanya.

Untuk kalangan menengah atas, keputusan untuk memiliki anak sering kali disertai dengan keraguan mengenai kemampuan mereka untuk memberikan pembiayaan yang optimal bagi anak, atau terhalang oleh tuntutan pekerjaan yang berat dan karir yang memerlukan fokus penuh.

Sani menyatakan bahwa faktor lain yang menjadi pertimbangan pasangan dalam memiliki anak adalah kesiapan mental atau imaterial. Oleh karena itu, berkonsultasi dengan profesional atau kerabat yang berpengalaman dapat menjadi langkah yang baik untuk memperkuat keputusan memiliki anak.

"Ketika kita ingin memiliki anak, sering kali muncul kekhawatiran bahwa kehadiran anak tidak akan memberikan hasil yang diharapkan. Ada ketakutan untuk gagal sebagai orang tua, misalnya, atau khawatir anak tidak tumbuh dengan sehat. Oleh karena itu, banyak pasangan yang melakukan konsultasi dengan profesional, psikolog, atau bertanya kepada orang-orang yang mereka percayai untuk mendapatkan keyakinan," ujarnya.

Sani juga menambahkan bahwa orang tua akan selalu merasa tidak siap atau merasa kurang dalam membimbing anak, tidak peduli berapa lama waktu berlalu.

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa dalam setiap proses tumbuh kembang anak, orang tua harus terus memperbaiki cara pengasuhan mereka dan selalu berusaha untuk melengkapi diri dalam memberikan yang terbaik bagi anak.

Keputusan untuk memiliki anak juga harus disepakati dengan sadar oleh kedua belah pihak agar tidak ada beban dalam hubungan suami istri, yang pada akhirnya dapat menimbulkan masalah karena perasaan ketidakadilan satu sama lain.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.