Politik Luar Negeri Mandiri: Kolombia Tantang Wacana AS Soal Venezuela

Kamis, 04 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Adam Naufal
Kolombia di bawah kepemimpinan Gustavo Petro menunjukkan kemandirian strategisnya dengan menolak mengikuti wacana kebijakan ekstrem dari Amerika Serikat terhadap Venezuela, menegaskan haknya untuk menentukan sikap berdasarkan kepentingan nasional dan regional. (voaindonesia.com)

Bogota - Sikap tegas Presiden Kolombia Gustavo Petro yang menolak seruan Donald Trump untuk menutup wilayah udara Venezuela menjadi penanda penting pergeseran politik luar negeri negara tersebut. Langkah ini bukan sekadar reaksi spontan, melainkan cerminan dari kebijakan yang disengaja untuk menjauhkan Kolombia dari bayang-bayang kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan membangun identitas regional yang lebih independen. Era dimana Kolombia secara otomatis mengikuti kepemimpinan Washington dalam isu-isu kritis seperti Venezuela tampaknya telah berakhir.

Hubungan historis antara Kolombia dan Amerika Serikat dibangun di atas fondasi kerja sama keamanan dan ekonomi yang kuat, terutama melalui pakta seperti Plan Colombia. Namun, administrasi Petro telah melakukan reevaluasi terhadap pendekatan ini, dengan argumen bahwa kebijakan konfrontatif terhadap Venezuela justru telah gagal mencapai tujuannya dan malah memperparah krisis kemanusiaan. Penolakan terhadap usulan Trump adalah manifestasi paling nyata dari evaluasi ulang tersebut.

Dengan mengambil posisi berbeda dari calon pemimpin AS terkemuka, Petro mengirimkan sinyal kepada komunitas internasional bahwa Kolombia siap menjadi aktor dengan agenda sendiri di kawasan. Ia berusaha memposisikan negaranya sebagai penjaga keseimbangan dan pendorong dialog, peran yang kontras dengan posisinya di masa lalu sebagai ujung tombak tekanan terhadap rezim Maduro. Pergeseran ini didorong oleh perubahan politik domestik di Kolombia dan keinginan untuk menyelesaikan akar masalah migran.

Keputusan Petro tentu memiliki konsekuensi dan risiko. Meskipun dapat memperkuat legitimasinya di antara negara-negara Amerika Latin yang kritis terhadap intervensi AS, hal ini berpotensi mendinginkan hubungan dengan sebagian elite politik dan militer di Washington yang terbiasa dengan Kolombia yang lebih kooperatif. Namun, Petro tampaknya berhitung bahwa nilai strategis Kolombia sebagai mitra stabil di kawasan akan membuat AS tetap terlibat, terlepas dari perbedaan pendapat kebijakan.

Pada level regional, sikap Kolombia ini dapat mempengaruhi kalkulus politik negara-negara lain. Ini mungkin memberi ruang lebih besar bagi kelompok-kelompok yang menentang sanksi ekstrem terhadap Venezuela dan mendorong terbentuknya konsensus alternatif yang berfokus pada negosiasi. Peran Kolombia yang baru ini bisa menjadi katalis untuk format diplomatik regional yang lebih inklusif.

Bagi Venezuela, penolakan Kolombia terhadap langkah paling keras yang diusulkan dari luar negeri mungkin memberikan sedikit ruang napas secara politis. Namun, pemerintahan Maduro juga menyadari bahwa Petro bukanlah sekutu tanpa syarat; kritiknya terhadap defisit demokrasi di Venezuela tetap ada. Hubungan kedua negara tetap kompleks, didorong oleh kebutuhan praktis mengelola perbatasan dan krisis migran, meski terdapat perbedaan ideologis.

Episode ini merefleksikan dinamika geopolitik global yang lebih luas, di mana sekutu tradisional AS mulai merasa lebih nyaman untuk menyuarakan ketidaksepakatan secara terbuka. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Amerika Latin, tetapi juga terlihat di berbagai belahan dunia, menandai era multipolaritas di mana pengaruh Amerika Serikat tidak lagi mutlak.

Dengan demikian, pernyataan Presiden Petro melampaui isu penutupan wilayah udara; itu adalah deklarasi kemandirian strategis. Tindakannya menegaskan bahwa Kolombia, di bawah kepemimpinannya, akan mendefinisikan kepentingan nasionalnya sendiri dan mengejar kebijakan luar negeri berdasarkan prinsip-prinsip yang diyakininya, bahkan jika harus berdiri sendiri melawan tekanan dari kekuatan besar.

(Adam Naufal)

Baca Juga: Analisis Strategi Insentif BIJB Kertajati: Menjamin Keberlanjutan Rute Penerbangan Baru
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.