ANTARA/Pixabay/Mirko Sajkov

Paparan Perangkat Elektronik Pada Usia Dini Dapat Menyebabkan Anak Mengalami Autisme Virtual

Rabu, 16 Apr 2025

Dokter spesialis anak, dr. Amanda Soebadi, Sp.A, Subsp.Neuro.(K), M.Med, menjelaskan bahwa anak berusia 1-3 tahun yang terlalu sering menggunakan perangkat elektronik dapat menunjukkan pola perilaku yang menyerupai autisme, meskipun sebenarnya bukan autisme, melainkan yang dikenal sebagai autisme virtual.

"Ini adalah istilah yang benar-benar ada dalam literatur, dan pola perilakunya mirip dengan autisme," ungkap dokter spesialis anak yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut dalam sebuah webinar yang disiarkan secara daring di Jakarta pada hari Selasa.

Autisme virtual dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam komunikasi sosial, perilaku repetitif, serta perilaku yang tidak biasa. Meskipun gejala autisme virtual dapat memenuhi kriteria diagnosis autisme, kondisi ini tetap berbeda dari autisme itu sendiri.

Baca juga: Terapi untuk membantu mengelola gangguan spektrum autisme pada remaja.

Dengan mengurangi paparan terhadap perangkat elektronik, gejala dapat membaik dengan cepat, seperti peningkatan kontak mata saat berkomunikasi dan ekspresi wajah yang lebih sesuai. Amanda menambahkan bahwa anak-anak berusia 1-3 tahun yang terpapar gawai dapat mengalami kekurangan dalam pengalaman komunikasi dan interaksi sosial yang nyata.

"Anak tersebut dapat menunjukkan perilaku yang mirip autisme, seperti tidak merespons saat dipanggil, kurangnya kontak mata, serta ekspresi wajah yang tidak sesuai. Hal ini disebabkan oleh kurangnya atau salahnya stimulasi," jelas Amanda.

Jika anak dengan autisme virtual menunjukkan perbaikan setelah mengurangi penggunaan gawai, situasi yang berbeda terjadi pada anak dengan autisme. Anak dengan autisme cenderung memiliki preferensi terhadap sifat berulang yang terdapat dalam permainan gawai, yang dapat memenuhi keinginan untuk melakukan aktivitas yang repetitif.

Meskipun penggunaan gawai telah dikurangi, sifat autistik tersebut tetap ada.

"Perilaku autistik akan tetap ada meskipun gawai berfungsi sebagai faktor lingkungan dan bukan sebagai pengubah. Mungkin ada sedikit perbaikan dalam perilaku anak dengan autisme ini, tetapi sifat autistiknya tetap akan ada," tutup Amanda.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.