Pesawat Garuda yang seharusnya terbang menuju Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang dan melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta mengalami penundaan keberangkatan. Penundaan ini disebabkan oleh kerusakan pada ban depan pesawat Boeing 737. Diduga, ban depan pesawat tersebut lepas saat pendaratan di Bandara RHF Tanjungpinang pada Rabu (16/4) sekitar pukul 08.30 WIB. Meskipun demikian, seluruh penumpang yang berjumlah 163 orang berhasil mendarat dengan selamat. "Secara umum, penumpang yang tiba tidak mengalami keterlambatan dan semuanya dalam keadaan aman," ungkap Zaini Ahmad, pejabat sementara GM Bandara RHF. Pesawat tersebut seharusnya melanjutkan penerbangan ke Jakarta pada pukul 09.20 WIB. Namun, akibat insiden ini, penerbangan Garuda yang direncanakan mengangkut 106 penumpang dari Bandara RHF terpaksa ditunda. Lebih lanjut, pesawat tersebut memerlukan perbaikan. Pihak Maskapai Garuda masih menunggu kedatangan suku cadang untuk memperbaiki ban depan yang rusak. "Kami belum dapat memastikan apakah ban tersebut lepas atau pecah, karena masih dalam proses investigasi oleh pihak Garuda," tambahnya. Sementara itu, Ikhsan, General Manager Garuda Indonesia Tanjungpinang, menyatakan bahwa beberapa penumpang yang menuju Jakarta telah dialihkan menggunakan maskapai Batik Air. Namun, ia mengaku belum memiliki data pasti mengenai jumlah penumpang yang diterbangkan dengan Batik Air. "Ada beberapa yang berangkat dengan maskapai lain, dan kami masih menunggu informasi mengenai yang tersisa," ujarnya. Selain mencari alternatif penerbangan, penumpang yang masih menunggu akan mendapatkan kompensasi berupa makan siang, voucher, camilan, dan uang tunai sebesar Rp300 ribu. "Namun, untuk proses penerbangan, kami masih perlu melakukan pengujian. Jika keterlambatan melebihi 4 jam, penumpang akan mendapatkan kompensasi," tutupnya.