ANTARA/HO-Puspen Kemendagri/am

Kemendagri Mendorong Kerjasama Antar Daerah Untuk Mengatasi Inflasi Dan Memperkuat Ketahanan Pangan

Jumat, 11 Apr 2025

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong para kepala daerah untuk meningkatkan kerja sama dalam menjaga stabilitas harga pangan, terutama untuk komoditas seperti cabai yang sering terpengaruh oleh cuaca ekstrem dan distribusi yang tidak merata.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan pentingnya kolaborasi antar daerah agar pasokan komoditas dapat saling melengkapi. 

“Jika suatu daerah mengalami kekurangan, maka pasokan dapat dialihkan dari daerah lain untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, urban farming, seperti menanam cabai, juga perlu dipertimbangkan,” ungkap Bima dalam pernyataannya di Jakarta, pada hari Jumat.

Ia juga mengimbau para kepala daerah untuk secara aktif memantau kondisi pangan dan melaksanakan operasi pasar secara berkala. Tindakan cepat dan antisipatif dianggap krusial untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan mencegah dampak ekonomi pada masyarakat.

“Kami meminta para kepala daerah untuk memantau situasi tersebut agar dapat mengambil langkah-langkah cepat dalam menyediakan pasokan komoditas yang sulit didapat,” tambahnya.

Di sisi lain, ia menekankan pentingnya administrasi kependudukan yang tertib dalam mendukung berbagai program pembangunan, termasuk ketahanan pangan, layanan kesehatan, pendidikan, dan pemilu. Tertibnya administrasi kependudukan diharapkan dapat memenuhi hak-hak warga negara.

Lebih lanjut, Kemendagri melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan pendataan kependudukan.

Ia menambahkan bahwa pemerintah tidak melarang daerah untuk membuka wilayahnya bagi pendatang. Sebaliknya, pemerintah menghargai kepala daerah yang menerapkan kebijakan keterbukaan.

“Silakan untuk masuk, pindah, bekerja, dan lain-lain. Namun, syaratnya adalah adanya tertib administrasi kependudukan,” tegas Bima.

Bima juga memberikan tanggapan mengenai gempa yang terjadi di Bogor. Ia menekankan bahwa mitigasi adalah aspek yang paling krusial.

Ia mendorong para kepala daerah untuk secara proaktif berkomunikasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta untuk mengantisipasi lokasi-lokasi yang berpotensi berbahaya.

“Baru-baru ini terungkap bahwa Gunung Salak dan Gunung Gede menunjukkan kecenderungan aktivitas. Hal ini perlu diwaspadai, termasuk langkah-langkah mitigasi yang harus diambil dan disampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.