ANTARA/Muhammad Zulfikar

Kemenag Sumbar: Lion Air Telah Siap Untuk Memberangkatkan Jamaah Calon Haji Dari Embarkasi Padang

Senin, 14 Apr 2025

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menginformasikan bahwa maskapai Lion Air telah siap untuk mengangkut jamaah calon haji dari Embarkasi Padang menuju Tanah Suci pada musim haji 1446 Hijriah.

"Kami telah mengadakan dua pertemuan dengan pihak Lion Air, dan mereka menyatakan kesiapan untuk memberangkatkan calon haji dari Embarkasi Padang," ungkap Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar, Mahyudin, di Padang pada hari Minggu.

Lion Air akan menyediakan satu pesawat dengan kapasitas 420 penumpang, ditambah tiga petugas haji. Kapasitas ini lebih besar dibandingkan dengan musim haji sebelumnya yang hanya mampu menampung 393 penumpang dalam satu penerbangan.

"Ini menunjukkan bahwa pesawat yang digunakan lebih besar, dan berdasarkan informasi yang kami terima, pesawat tersebut memiliki usia maksimal 10 tahun," jelas Mahyudin.

Secara keseluruhan, pada musim haji 2025, Lion Air akan menyiapkan tiga pesawat untuk mengangkut jamaah calon haji, dengan masing-masing satu pesawat untuk Embarkasi Padang dan Embarkasi Banjarmasin, serta satu pesawat cadangan jika pesawat utama mengalami masalah.

Mahyudin juga mengakui adanya banyak pertanyaan dari calon haji mengenai penerbangan dengan Lion Air. Kemenag telah menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil oleh Menteri Agama untuk memastikan bahwa pemberangkatan musim haji tidak hanya dikuasai oleh Garuda dan Saudi Arabia Airline.

"Oleh karena itu, kesempatan ini juga diberikan kepada maskapai lain yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Kemenag dan Kementerian Perhubungan, termasuk Lion Air," tambahnya.

Mengenai persepsi yang berkembang di masyarakat tentang Lion Air, termasuk isu keterlambatan keberangkatan atau delay, pihaknya menegaskan bahwa tidak akan ada dampak berantai seperti yang terjadi pada penerbangan domestik.

Hal ini disebabkan oleh penggunaan satu pesawat untuk beberapa rute penerbangan domestik yang sering kali mengakibatkan keterlambatan. Sementara itu, untuk penerbangan haji, maskapai ini telah menyiapkan satu pesawat khusus untuk penerbangan pulang-pergi.

"Ini berbeda dengan penerbangan domestik. Satu pesawat digunakan untuk penerbangan pulang-pergi. Misalnya, pesawat berangkat untuk kloter pertama dan kembali dalam keadaan kosong. Kemudian, pesawat berangkat lagi untuk kloter kedua dan kembali juga dalam keadaan kosong. Proses ini berlanjut seperti itu," ujarnya.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.