ETIAS Dan Visa 5 Tahun: Persiapan Wajib Warga Indonesia Ke Eropa 2025

Selasa, 09 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Busrain Buraidah
Dua dokumen kunci: Visa Schengen untuk izin masuk dan ETIAS (mulai pertengahan 2025) sebagai otorisasi keamanan online. Visa pertama yang sukses adalah jalan menuju visa 5 tahun. (Pixabay)

Jakarta - Menjelang tahun 2025, peta persyaratan perjalanan warga Indonesia ke Eropa mengalami dua perubahan penting yang harus dipahami. Di satu sisi, terdapat kemudahan baru berupa aturan visa Schengen 'kaskade' yang menguntungkan. Di sisi lain, diperkenalkan kewajiban baru berupa sistem otorisasi perjalanan ETIAS yang akan mulai berlaku pada pertengahan tahun 2025. Memahami kedua aspek ini adalah kunci perencanaan perjalanan yang mulus.

Langkah strategis pertama adalah fokus pada aplikasi visa Schengen pertama. Visa ini adalah fondasi untuk mendapatkan kemudahan di masa depan. Pastikan semua dokumen lengkap dan perjalanan pertama dilakukan sesuai aturan—tepat waktu masuk dan keluar, serta menghormati tujuan wisata yang dinyatakan. Visa pertama yang digunakan dengan baik akan membuka peluang untuk visa multientry 5 tahun pada aplikasi berikutnya.

Secara paralel, pelancong harus mempersiapkan diri untuk sistem ETIAS. Meski bukan visa, ETIAS adalah syarat wajib bagi warga negara dari lebih dari 60 negara, termasuk Indonesia, yang ingin mengunjungi area Schengen. Aplikasi dilakukan sepenuhnya online melalui situs resmi Uni Eropa, mengisi data paspor dan menjawab beberapa pertanyaan keamanan. Biayanya 7 Euro dan dibebaskan untuk usia di bawah 18 dan di atas 70 tahun.

Waktu pengajuan ETIAS perlu diperhitungkan. Meski mayoritas aplikasi disetujui dalam hitungan menit atau maksimal empat hari, ada kemungkinan proses memakan waktu hingga 30 hari jika memerlukan informasi atau dokumen tambahan. Oleh karena itu, otoritas Eropa sangat menyarankan untuk mendapatkan otorisasi ETIAS sebelum membeli tiket pesawat dan memesan hotel.

Dokumen perjalanan juga harus dipersiapkan dengan cermat. Paspor harus dalam kondisi sangat baik, tidak rusak atau basah, dan memiliki masa berlaku minimal enam bulan dari tanggal rencana kepulangan. Selalu bawa paspor asli saat bepergian di Eropa, karena pemeriksaan identitas dapat dilakukan di mana saja, termasuk di kereta antarnegara.

Asuransi perjalanan adalah elemen kritis yang tidak boleh diabaikan. Polis asuransi harus secara eksplisit mencakup seluruh area Schengen, dengan pertanggungan medis minimal setara 30,000 Euro. Pilih perusahaan asuransi yang memiliki jaringan bantuan 24 jam dan pengalaman menangani klaim di Eropa. Simpan polis digital dan cetak sebagai bagian dari dokumen aplikasi visa.

Dalam konteks perencanaan keuangan, pertimbangkan biaya tersembunyi selain akomodasi dan transportasi. Biaya hidup di Eropa Barat dan Nordik secara signifikan lebih tinggi. Penukaran mata uang dengan kurs yang tidak menguntungkan dan biaya transaksi luar negeri kartu kredit juga dapat membebani anggaran. Riset tentang kartu debit atau travel card dengan biaya rendah untuk penggunaan internasional sangat dianjurkan.

Dengan persiapan administratif yang matang dan pemahaman menyeluruh tentang ETIAS serta aturan visa baru, perjalanan ke Eropa akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bebas stres. Perubahan kebijakan ini pada dasarnya adalah investasi kepercayaan dari Uni Eropa, dan dengan mematuhinya, pelancong Indonesia turut membangun fondasi untuk kemudahan hubungan people-to-people yang berkelanjutan.

(Busrain Buraidah)

Baca Juga: Deteksi Dini Gagal Ginjal Anak: Fokus Pada Perubahan Urine Dan Pembengkakan
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.